Mbah Gendeng sangat tertarik untuk ikut ngobrol seputar bisnis online, walaupun tidak tahu apa yang mesti diobrolkan seputar bisnis online. Daripada salah ngobrol mendingan mencari informasi yang berhubungan dengan bisnis online.
Ketika diperkenalkan pertengahan tahun ini, Google Wave mengundang banyak perhatian. Google sendiri menyebutnya sebagai sarana komunikasi yang akan merevolusikan e-mail.
Perumpamaan ini sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Kita dapat memberikan wave sebagai gabungan antara surat elektronik, pesan instan, dan wiki. Ada pula yang mendeskripsikan Google Wave sebagai alat kolaborasi. Namun ini juga tak terlalu tepat, karena sebagian orang juga menggunakan protokol baru ini untuk melakukan permainan online.
Sebagai sarana komunikasi, Google Wave tergolong revolusioner, bahkan mungkin terlalu revolusioner, sehingga cukup banyak yang kebingungan menggunakannya.
Masih lewat undangan
Seperti Gmail pada awal peluncurannya, pada saat ini untuk menggunakan Google Wave kita harus sudah diundang terlebih dahulu. Undangan ini bisa didapatkan baik dari Google langsung, maupun dari orang lain yang sudah memiliki akun Google Wave.
Untuk menggunakan Google Wave tidak diperlukan aplikasi khusus. Kita dapat menggunakan browser yang sudah ada. Hanya saja tidak semua model browser yang didukung. Pada saat ini Google hanya menyediakan dukungan untuk Chrome, Safari (versi 4 ke atas) dan Firefox (versi 3.5 ke atas). Meskipun begitu, bila browser Anda cukup modern, ada kemungkinan Wave masih bisa digunakan. Sebagai contoh, Firefox versi 3.0 (yang belum terlalu lama) dapat digunakan dengan wave. Pemakai Internet Explorer (IE) dapat juga menginstal Chrome frame, yang memungkinkan IE menggunakan mesin penayang Google Chrome.
Wave, Ping & Blip
Dengan aplikasi baru ini, Google memperkenalkan serangkaian peristilahan baru, seperti wave, wavelet, ping, dan blip. Wave merupakan satuan terpenting dalam aplikasi ini. Satu wave, yang secara harfiah berarti gelombang atau ombak, bisa dipandang sebagai gabungan beberapa pesan. Satu pesan tunggal diistilahkan sebagai blip. Pesan-pesan tunggal ini bisa membentuk untaian yang disebut sebagai wavelet. Secara keseluruan blip dan wavelet ini membentuk wave.
Satu pesan tidak hanya bisa berisi teks, tetapi juga gambar, video, tautan, serta objek lain seperti peta Google (Goole Map).
Tata letak Google Wave cukup sederhana. Secara garis besar layar dibagi menjadi tiga kolom. Kolom pertama berisi navigasi dan manajemen kontak. Kontak di sebelah kiri bawah pada awalnya akan berisi teman-teman Anda dalam Gmail yang sudah memiliki akun Google Wave, orang yang mengundang Anda, atau orang-orang yang Anda undang untuk membuat akun Google Wave.
Kolom kedua di tengah-tengah berisi daftar wave. Buat pengguna baru, di sini akan muncul wave berisi tutorial penggunaan. Wave yang satu ini sangat dianjurkan buat dibaca dengan teliti.
Kolom paling kanan menampilkan isi wave yang sedang dipilih. Bila Anda tidak memilih satu pun, di sini hanya akan ditampilkan kanvas kosong dengan tulisan New Wave.
Masing-masing kolom dapat diperbesar hingga maksimum. Ini berguna apabila tempat di layar untuk kolom tersebut dirasakan terlalu sempit saat menyunting. Setelah selesai, ukuran kolom dapat dikembalikan lagi ke ukuran semula.
Kita dapat memperlakukan Google Wave seperti pesan instan atau e-mail. Bila kita mengklik daftar kontak di sebelah kiri bawah, informasi tentang kontak itu akan ditampilkan, seperti foto dan alamat blognya. Terdapat pula pilihan untuk Ping atau New Wave. Bila pengguna memilih ping, ini akan memunculkan wave baru di kolom sebelah kanan, dengan kontak dan pengguna tersebut terlibat dalam wave. Kita dapat langsung mengetikkan pesan di sana.
Bila kontak tersebut juga sedang daring (dalam jaringan) atau online, dia akan dapat melihat langsung pesan tersebut ketika sedang diketik. Sebaliknya, bila dia membalas kita juga dapat melihat dia mengetik pesannya.
Bagaimana bila kontak tersebut tidak sedang berada dalam jaringan? Dia akan melihat pesan yang kita kirimkan dalam Inbox, sebagai wave baru. Ini mirip dengan fitur pesan luring (offline messages) atau e-mail.
Kolaborasi
Bila kita menggunakan fitur ping, pada dasarnya kita memulai wave yang diikuti oleh dua orang. Namun, sebenarnya suatu wave dapat dimulai dengan menyertakan lebih dari dua orang. Sebaliknya, kita juga dapat membuat wave yang hanya dapat dibaca dan disunting oleh kita sendiri. Yang terakhir ini misalnya bila kita ingin membuat suatu konsep suatu dokumen yang lengkap terlebih dahulu, sebelum membaginya dengan orang lain.
Contoh kolaborasi yang paling mudah adalah memperlakukannya sebagai suatu halaman wiki. Suatu wave dapat disunting oleh beberapa orang sekaligus. Sebagai contoh, seseorang bisa menyiapkan konsep dokumen yang kemudian disunting oleh rekan-rekannya. Sang rekan tersebut juga mungkin dapat menyertakan foto atau video untuk memperjelas atau mengilustrasikan dokumen tersebut.
Harus diingat kembali bahwa wave tidak hanya juga berisi dokumen dan foto, tetapi juga pesan-pesan. Jadi dalam wave yang sedang dikolaborasikan itu, bisa juga terdapat percakapan dan diskusi.
Kemampuan untuk memperluas (menambahkan dan mengembangkan ekstensi) pada Google Wave juga memungkinkan penggunaan lain. Misalnya ada yang membuat permainan sudoku, serta menggunakan Google Wave untuk role-playing game. Sampai saat ini para pengguna Google Wave masih terus mengeksplorasi platform baru ini. (redaksi@bisnis.co.id)
Oleh Gombang Nan Cengka
Kontributor Bisnis Indonesia
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar